Bahan Penyusun Aspal Hotmix
Aspal hotmix adalah salah satu material konstruksi yang banyak menjadi pilihan jasa pengaspalan untuk proyek perkerasan jalan di Indonesia. Tentu saja bukan tanpa alasan, aspal jenis ini terbukti mempunyai sederet keunggulan. Misalnya aspal hotmix terbukti dapat anda andalkan untuk perkerasan jalan yang mumpuni.
Pengertian Aspal Hotmix
Blog Mania – Secara teknis, aspal hotmix dapat kita artikan sebagai suatu kombinasi campuran antara bahan-bahan penyusun utamanya. Bahan tersebut antara lain agregat dan aspal yang kemudian campuran ini dapat kita tambahkan dengan bahan aditif lainnya.
Campuran beraspal panas mempunyai sifat mekanis yang berasal dari friksi dan kohesi bahan-bahan penyusunnya. Fraksi dapat kita peroleh dari adanya ikatan antar partikel agregatnya serta kekuatan menurut gradasi, tekstur permukaan, maupun bentuk dan ukuran maksimum agregat. Sementara kohesi dapat kita peroleh dari sifat atau karakter aspal.
Baca Juga :
Cara Merangkai Bunga Papan
Bahan Penyusun Aspal Hotmix
Bahan penyusun aspal hotmix terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler atau bahan pengisi, dan aspal pengikat. Umumnya campuran berbagai bahan ini akan kami buat pada saat kondisi suhu panas yang sangat tinggi, yaitu berkisar antara 145°C–150°C.
Pembuatan aspal biasanya kami lakukan dengan menggunakan Asphalt Mixing Plant (AMP). AMP yaitu seperangkat mesin yang mempunyai fungsi utama untuk proses produksi campuran beraspal panas.
Agregat Halus.
Agregat halus biasanya berupa batu pecah yang mampu lolos pada kriteria saringan tertentu atau pasir. Hampir sama seperti agregat kasar, jenis agregat halus juga harus kita pastikan bersih dan terbebas dari adanya berbagai kotoran, termasuk lumpur.
Penting untuk diketahui, bahwa perubahan bentuk akibat beban roda kendaraan menjadi salah satu permasalahan utama perkerasan lentur. Dampak dari hal ini yaitu munculnya gelombang pada bagian permukaan perkerasan.
Hal ini sudah pasti akan mengganggu keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan. Untuk itu, dengan adanya material agregat halus, kemungkinan deformasi ini dapat di minimalisir. Kemampuan interlocking akan membuat campuran aspal hotmix memiliki ikatan saling mengunci yang kuat. Kondisi ini memberikan dampak baik pada hasil akhir perkerasan jalan yang kami buat.
Bahan Pengisi (Filler).
Bahan penyusun aspal hotmix selanjutnya yaitu Filler. Material ini adalah bahan pengisi yang kami tambahkan ke dalam campuran beraspal panas.
Tujuan utama penambahan filler yaitu agar semakin mempermudah tahap campuran aspal dalam memperoleh kekentalan yang kami inginkan.
Masuk dalam kategori bahan mikro agregat, filler nantinya akan mengisi rongga udara yang ada di dalam campuran. Dengan tingkat kepadatan yang kami peroleh sesuai standar, maka tingkat kerapatan, kekerasan, dan kekuatan campuran yang kami butuhkan pun nantinya dapat semakin cepat kami dapatkan.
Contoh filler yang umumnya kami gunakan antara lain abu terbang, debu dolomit, debu batu kapur, semen Portland, atau bahan tambahan lainnya.
Aspal Keras.
Penggunaan aspal dapat kita gunakan sebagai bahan pengikat campuran. Adanya sifat viskoelastis pada aspal terbukti efektif menahan dan melingkupi agregat untuk campuran aspal hotmix.
Jika kondisinya suhu tahunan rata-rata lebih dari 24°C, maka aspal keras yang kami pakai sebaiknya memiliki tingkat penetrasi 40 atau 60. Sementara, jika daerah tersebut mempunyai suhu tahunan rata-rata kurang dari 24°C, maka aspal keras yang kami pakai dengan tingkat penetrasi 80.
Perlu Anda perhatikan bahwa setiap bahan penyusun aspal hotmix yang kami gunakan harus memenuhi spesifikasi sesuai persyaratan. Selain itu, aspal juga harus sudah melalui tahap pengujian terlebih dahulu. Antara lain pengujian terkait dengan kepekaan terhadap suhu, pengujian viskoelastisitas, serta uji penuaan aspal atau (laju penguapan minyak dan oksidasi).